
Posisi komodo (varanus comodoensis) mulai terancam dari daftar tujuh keajaiban dunia, menyusul dukungan terhadap biawak raksasa asal Pulau Komodo di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tersebut terus menurun.
Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya NTT Ansgerius Takalapeta ketika melalui telepon genggamnya dari Kupang ke Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor, Kamis (4/2), mengakui posisi komodo saat ini terancam karena mulai melorot pada klaster 8-14. "Ada empat klaster dan saat ini Komodo masuk dalam klaster 8-14 dari sebelumnya 1-7," kata mantan Bupati Alor dua periode ini.
Dia mengatakan sejak diumumkan pada 21 Juli 2009 melalui situs New7 Wonders Foundation, komodo yang diyakini sebagai makluk purba terakhir di muka bumi ini masuk sebagai salah satu finalis dari 28 finalis setelah menyisihkan sekitar 440 nominasi dari 220 negara. "Ketika itu, kami terus melakukan sosialisasi untuk meminta dukungan. Permintaan dukungan itu tidak hanya kepada rakyat NTT, tetapi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Menurut mantan Bupati Alor dua periode (1999-2009) tersebut, masuknya komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, tidak hanya memberi dampak pada masyarakat NTT, tetapi untuk seluruh Indonesia. "Para wisatawan dari Belanda, misalnya, tidak mungkin langsung ke Labuanbajo di ujung barat Pulau Flores untuk melihat komodo, tetapi harus melalui Jakarta, Surabaya dan juga Denpasar, Bali," katanya mencontohkan.
Artinya, kata Takalapeta, efeknya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dan rakyat NTT saja, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Pak Gubernur (Gubernur NTT Frans Lebu Raya, red) minta saya keliling ke mana-mana dan saya sampaikan bahwa Komodo bukan hanya milik orang NTT, tetapi milik kita bersama, mari kita berikan dukungan," katanya menambahkan.
Karena itu, pemerintah dan rakyat di provinsi kepulauan ini mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memberikan dukungan agar Komodo bisa terpilih dan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. "Kita masih memiliki cukup waktu untuk mendongkrak posisi Komodo ke peringkat yang lebih tinggi, tetapi dukungan tidak bisa hanya dari masyarakat NTT, tetapi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Menurut dia, tanpa adanya dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, harapan untuk menjadikan komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia bakal hanya tinggal kenangan.
Salah satu bentuk sosialisasi itu dibentuklah sebuah grup facebook bernama "Dukung Pulau Komodo Jadi 7 Keajaiban Dunia" yang mempunyai anggota kurang lebih 1.332.092.
Untuk memilih 7 keajaiban dunia anda dapat ke situs resmi New 7 wonders disini
Dan untuk download screensaver New 7 Wonders disini
Read More......